 |
Khalifah Umar Bin Khattab (dalam Film Omar) |
Sepintas judul tulisan ini terkesantidak menggunakan logika
yang lurus, tidak ada relevansi langsung antaravariabel Umar bin Khattab
dengan Masa depan Indonesia. Silogisme Aristotelespun tidak cukup
memadai untuk memberikan interpretasi tentang tema tersebut,premis yang
digunakan cenderung berandai andai sehingga konklusinya pun tidakpas.
Satu satunya metodologi yang mungkin bisa digunakan dalam memetakan
judulitu secara baik adalah “
tafsir imajener” (
tafsir hayali ).
Artinyajika saja protipe kepemimpinan Umar Bin Khattab hadir di tengah
perhelatanpencalonan Presiden dewasa ini, maka ia layak jadi pemimpin
dan memimpin Indonesia ke depan, atau dengan kata lainpimpinan Negara
denganprototpe seperti “Umar bin Khattab” lah yang akan mampu membawa
negri IndonesiaNusantara ini ke arah perubahan secara spektakuler
danmendasar.”.
Statemen itu tidak
berlebihan sebab boleh jadi carutmarutnya bangsa Indonesia dalam
beberapa tahun terakhir ini baikhukum, sosial atau ekonomi dll,di
berbagai sektor diakibatkan karena aktor aktor elit di negri ini jauh
dariprototipe ideal seorang pemimpin seperti Umar bin Khattab yang
tegas,profesional, cerdas, integritas yangtinggi, berani mengambil
resiko dantangguh dalam penataan administrasi pemerintahan tidak kalah
pentingnya adalah komitmennyayang kuat terhadap nilai (agama).
Dengan prototipe yang hampirsempurna itu Presiden seperti Umar mampu
membawa pemerintahan Islam memasukibabak baru yang lebih baik dan siap
bersaing secara fair dengan negara negaradan daerah daerah lain pada
zamannya (seperti Persia dan Romawi)
Keberhasilan
Umar dalam memimpin pemerintahan mendapatjustifikasi dari beberapa
pengamat politik dunia tidak kurang dari Michael Hart yangmemberikan
komentar bahwa “jika sajatidak karena usaha yang dilakukan Umar Bin Kattab pada waktu itu, maka Islamtidak berkembang seperti yang sekarang ini”
"Presiden"
Umar Bin Kattabsecara cemerlang telah berhasil melakukan upaya-upaya
mobilisasi internal dalam bentuk penataan administrasikenegaraan dan
berbagai penataan supra dan infra strukutr sebagai upayamemberikan
pelayanan maksimal bagi komunitas sosial waktu itu, secara ekternalia
juga telah berhasil membangun “image”negara negara adikuasa
waktu itu (Persia dan Romawi) segan dan apresiatifterhadap negara yang
dibangunnya. PresidenUmar telah berhasil membangun stabilitas politik
dan kondisi sosial pada titikstabil yang paling ideal dalam sejarah
politik awal Islam.
Negara dan kekuatan
Islam yang beradadibawah pemerintahan Umar telah memasukiera penting
dalam sejarah, dimana satu tata pemerintahan dan langkah politikserta
penataan komunitas sosial tampil secara tegas dan jelas,
prinsippersamaan dan persaudaraaan serta keadilan telah menjadi fenomena
tersendiri pada masa Presiden Umar Bin Khattab.Integrasi Umar yang
hampir sempurna dalam menjalankan roda pemerintahandidukung oleh
infrastruktur dan suprastruktur yang mapan, menjadi faktordominan dalam
menciptakan satu kestabilan politik dan sosial pada waktu itu.
MembangunKarakteristik Pemimipin
Potret
buram dalam berbagaiaspek bangsa Indonesiayang berlangsung hampir
10tahun terakhir entah kapan segera berakhir, kekuatan Sumber Daya
Manusia (SDM)dan Sumber Daya Alam (SDA) serta potensi potensi lain yang
luar biasa di milikiIndonesia , sebenarnya cukup menjadi alasan untuk
menempatnan Indonesia keluardari berbagai keterpurukan. Dua variabel
penting yang akan menjadi penentuwajah Indonesiabaru ke depan adalah,
“sistem dan tipologi pemimpin”. Memang agak sulitmemetakan mana yang
harus didahulukan, apakah sistem atau pemimpin yang kuat.Sebut saja kita
kini berada pada titik nadzir dimana sistem dan tipekepemimpinan
kita kurang begitu menguntungkan bagi pembaharuan Indonesia.Andaikan
itu situasi kita maka yang menjadi prioritas agenda dari dua
pilihantersebut adalah melahirkan pemimpin kuat yang dengan segala
kekuatnnya akanpunya keberanian membangun sistem yang kuat pula.
Kondisi
paling mutahir bangsaIndonesia dihadapkan pada pilihan keharusan
melahirkan seorang pemimpin yangtangguh , cerdas dan berani mengambil
pilihan pilihan strategis. Modal yangsatu ini akan menjadi momentum
paling menentukan masa depan Indonesia. Ketika supremasi hukumtidak
menemukan elan vitalnya, penataan administrasi negara semerawut,
keadilantidak bisa di temukan, tingkat kerawanan sosial menghawatirkan
dan pemerataanekonomi mengalami disparitas yang luar biasa, diperparah
lagi pemikirankeagamaan masyarakat kita terjebak oleh imperialisme “permisif”(cenderung
toleran pada hal hal yang dianggap tabu) yang berdampak padahilangnya
keseimbangan sosial dan krisis sosial , maka tidak bisa tidak Model
kepemimpinan Umarbin Khattab harus menjadi alternatif teladan Presiden
RI.
Paling Tidak ada tiga kata kunci yangmenjadi kesuksesan Umar dalam membangun negara,
Pertama CINTA
kepada nilai Integritas dan komitmen keagamaanyang begitu kuat. Sebuah
penelitian yang dilakukan Sir Willian Muir,menunjukkan bahwa “faktor
faktor yang membawa kesuksesan Umar dalam mengembantugas negara dan
pemerintahan pada masanya adalah terletak pada motivasi internalnya dan
loyalitasnya terhadap ajaran Tuhan”. Mengurusnegara atau daerah, tidak
semata didasarkan pada pilihan pilihan politik yangprofan tetapi
merupakan pertaruhan misi suci dihadapan Tuhan. Ini artinya
bahwakomitmen yang kuat pada nilai, akan sangat membantu seorang
pemimpinmenyelesaikan agenda agenda besar negaranya. Indonesia sebuah
negara yangbegitu besar dengan berbagai agenda penting yang perlu
penyelesaian tidakmungkin dapat diselesakan jika presidennya, tidak
memiliki komitmen yang kuat pada nilaikeagamaan dan spiritualitas yang
memadai, padahal komitmen pada nilai sangat membantu seseorang
merumuskanvisi dan misinya secara jernih dalam merancang sebuah tugas
besar sepertinegara ataupun daerah Tidak salah jikateori SQ membuat
simplikasi bahwa seseorang yang memiliki kecerdasan spiritual yang
tinggi, akan mampu membedah dan melihat peluang untukpemecahan masalah
yang dihadapinya. Itulah sebabnya mengapa Umar begitu kuatmemegang
nilai, ternyata itu pulalah yang menjadi motivator mengapa ia begitu
tangguhdalam menata negaranya. Dalam pandangan Umar, komitmen pada
nilai, akan sangatmembantu menjernihkan pemikiran dan memperkaya
inspirasi dalam mambangunnegara, dan ini begitu penting maknanya bagi
seorang pemegang kebijakan publik.
Komitmen
pada nilai keagamaan akanmelahirkan Intergritas, keikhlasan kejujuran
yang tinggi, dan apabila inidimiliki seorang presiden maka akansangat
memperkuat kepercayaan publik, tidak saja dalam internal negara
tetapijuga dalam skala international, dan itu dibuktikan oleh Umar,
ketika iamemperoleh apresiasi begitu besar tidak saja dari kalangan
rakyatnya tapi jugadari kalangan luar bahkan dari yang berbeda
ideloginya.
Kedua, KERJA yang
Profesional dan Inovatif, Tidakkurang dari sepuluh tahun masa pemerintah
presiden Umar, telah banyakmelahirkan kebijakan kebijakan starategis
dalam pembaharuan sistem administrasinegara. Seorang Doktor bernama AbuRawwas Qol’ah Jiy,
telah melakukan riset spektakuler tentang outobiografiUmar, dan ia
telah menemukan tidak kurang dari 200 kebijakan strategis Umardalam
memimpin bangsanya menuju perubahan paling mendasar, dari mulai
politik,ekonomi, militer, supremasi hukum dan administrasi negara. Umar
dengan cermattelah menjalankan politik luar negrinya secara elegan,
terbukti kawasan yangbegitu luas dari mulai Syirya, Mesir, Iraq, Persia,
Khuzistan, ArmeniaAzerbaijan dan Balukhistan telah berada dibawah
kekuasaan pemerintah umar dantanpa gejolak politik yang berarti.
Pembentukan lembaga lembaga penunjangkekuatan negara seperti “Diwan” (serupa Departemen Keuangnan), “amsar”( Pusat Pusat militer yang kemudian berkembang menjadi kota kota besar ), “Qadhi”(Semacam
lembaga peradilan) dan lembaga penting lainnya adalah salah
satuprestasi besar presiden umar dalam membangun negara yang membentang
darikawasan Syirya sampai Azerbaijan, Ini menjadi indikator bahwa Umar
memilikitingkat profesionalismedan inovasi yang kuat.
Negara
Indonesa yang begitu luasmembentang dari Sabang sampai Merauke dengan
segala kompleksitas persoalan,dari mulai politik, ekonomi, sosial,
budaya dan hukum, mustahil akan bisa diselesaikan dengan hasil baik
tanpa presiden yang mempunyaikarakter penuh CINTA, KERJA,HARMONI yang
profesionaldan inovatif. Sebuah teori (yang terinspirasi dari haditsa rasul)mengemukakan
“bahwa salah satu sebab runtuhnya kekuatan negara dan ambruknyabangsa
karena dipimpin oleh presiden yang tidak profesional dan tidak
inovatif”.Dalam kontek kepentingan inilah kita merasa perlu menjaring
calon calonpemimipin negara Indonesia pilihan dengan standar CINTA,
KERJA,HARMONI yang profesional dan inovatif. Rakyat Indonesia pada
umumnya sudah cermat selektif dalam melakukanpilihan itu walaupun Survei
dan pemberitaan media yg selalau tidaksesusi dangan fakta yang ada.
Ketiga Tegas dan Berani penuh HARMONI.
Salah satu faktor yang ikutmemberikan sumbangan terbesar bagi
keruntuhan suatu bangsa adalah karenalemahnya supremasi hukum. Ketika
Indonesai dewasa ini sedang dilanda krisismoral dalam bentuk
meningkatnya angka kriminalitas dengan berbagaiformulasinya, maka
karakter presidan yang memiliki sikap tegas dan berani mengambilresiko
merupakan tuntutan paling mendesak tidak terintervensi oleh
kebijakannegara lain seperti amerika atau Australia.Sebab ambivalensi
pemimipin dalam mengambil tindakan hukum akan semakinmemperburuk potret
Indonesia ,apalagi Indonesia tengah diterpa musibah konflik sosial
begitu rupa, danfenomena sparatisme yang pasti akan mengancam keutuhan
bangsa, maka sikap tegasdan berani mengambil keputusan menjadi satu
satunya pilihan.
Intervensi dan
imperialisme asingyang sering kali kurang menguntungkan posisi Indonesia
dalam berbagai bentuknyadari mulai hukum,ekonomi politik dan budaya,
akan dapat diminimalisir dengan sikap tegas dan keberanian mengambil
sikap seorangpresiden. Hilangnya ketegasan dan keberanian akan berdampak
pada terjebknya Indonesiadan daerah kita pada ketergantungan yang
berlebihan pada negara lain, dan iniakan menciptakan iklim yang kurang
kondusif bagi politik luar negri kita.
Di
bidang penegakan hukum, apa yangpernah dilakukan Umar, cukup menjadi
contoh ideal bagi presiden, atau pemimpin pemimpin daerah Indonesia
baikGubernur atau Bupati/Walikota masadepan. Umar telah membangun egalitarianisme
dan persamaan hak dimatahukum begitu rupa. Persamaan perlakukan hukum
dalam masyarakat waktu itu tidakterhalang oleh sekat sekat primodialisme
bahkan persaudaraan sekalipun.Salah satu bukti historis misalnya,
dengan tangannya sendiri Umar telahmelakukan ekskusi pidana bagi anaknya
sendiri yang kebetulan ditemukanmelakukan pelanggaran berat. Umar juga
berani melakukan kebijakan penting dalam bidang hukum terhadappengguna
barang barang terlarang “Khamar”, dengan tingkat hukuman yangmaksimal,
dan dampaknya sangat luarbiasa, tingkat kriminalitas pada masa
pemerintahan Umar menurun drastis.
Demi
kepentingan negara di masadepan, Umar seringkali cukup berani mengambil
kebijakan kebijakan kontroversialdi tengah publik, misalnyaberkaitan
dengan retribusi pajak bagi kalangan pemilik tanah, penahanan
hartarampasan perang guna pembiayaan negara, penggajian pegawai negara,
angkatanperang militer dan veteran yang disesuaikan dengan tingkat
keahlian dan masapengabdiannya pada negara, bahkan keberaniannya memecat
panglima perang yangdiduga menyalahi perintah negara.
Indonesia
masa depan, bagaimanapun tidak bisadiserahkan pada pemimpin yang lemah,
Pemimpin Indonesia masa depan harustangguh, professional, inovatif
penuhdengan karakter CINTA, KERAJA yang HARMONI danyang terpenting
adalah komitmen dan integritasnya pada nilai yang kuat. Karakteristik
pemimipin seperti itupun tidak adasalahnya jika menjadi parameter
kepempinan Presiden RI. Indonesiake depan idealnya harus dipimpin oleh
seorangfigur yang memiliki ketangguhan sebagaimana tersebut di atas.
Semoga sajaprosesi politik Pileg & Pilpres yang akan segera
berlangsung di Indonesia tercinta ini tidak hanya merupakan pilihan
pilhanpolitik
ansich yang cenderung profan tapi lebih dari itu
sebagai upayapencerahan untuk melahirkan pemimpin baru yang membawa misi
Indonesia lebih baik dan sebuah amanah sakral dari Tuhan.
Aamin
Sumber : http://www.islamedia.web.id/2014/02/andaikan-umar-bin-khatab-jadi-presiden.html