Pernahkah Anda menghitung
berapa kali Anda mengeluh dalam satu hari, mulai dari bangun tidur
sampai tidur lagi. Jika dibuat daftarnya, bisa jadi sepanjang hari itu
kita lebih banyak mengeluh dari hal-hal yang sepele di rumah sampai
hal-hal yang berat di tempat kerja atau di lingkungan tempat kita
tinggal.
Suatu hal yang wajar jika sesekali kita mengeluh, karena
sudah menjadi kodrat manusia suka berkelu kesah seperti disebutkan
dalam Surat Al-Ma'arij ayat 19-21, "Sesungguhnya manusia itu diciptakan
dengan sifat suka mengeluh. Apabila ditimpa musibah dia mengeluh dan
apabila ditimpa kesenangan berupa harta ia jadi kikir." Tapi yang
sering terjadi adalah, tidak ditimpa musibah pun kita kadang sering
mengeluh. Jalanan macet kita mengeluh, padahal kita tahu bahwa
kemacetan adalah pemandangan sehari-hari di kota Jakarta. Pekerjaan
rumah tangga menumpuk karena tidak ada pembantu, kita mengeluh. Anak
rewel, kita mengeluh. Tugas di kantor bertambah, kita mengeluh. Seolah
semua hal jadi bahan keluhan.
Padahal kalau ditelaah, banyak
hal-hal yang kita keluhkan hanyalah urusan dunia, karena ketidakpuasan
kita terhadap hal-hal yang bersifat duniawi. Tapi manusia memang sudah
terbiasa banyak mengeluh, hingga kadang lupa mensyukuri hal-hal yang
kita anggap tidak penting padahal sangat penting. Sebut saja nikmat
sehat. Pernahkah kita bersujud dan mengucap syukur dengan tulus karena
Allah telah memberi nikmat sehat setiap hari sehingga kita bisa
melakukan aktivitas dengan lancar. Jika pun ada hambatan, seharusnya
tidak membuat kita jadi mengeluh tapi melihatnya sebagai ujian dan
tantangan.
Sebagai makhluk yang lemah, setiap manusia tentu saja
suatu waktu pernah mengeluh, sadar atau tidak sadar. Asalkan tidak
menjadi kebiasaan dan akhirnya menjadi karakter yang bakal sulit
dihapus dari kepribadian seseorang. Orang yang memiliki karakter suka
mengeluh akan berdampak pada munculnya suasana yang tidak nyaman bagi
lingkungan dan orang di sekitarnya. Pernahkah Anda berjumpa dengan
orang yang tabiatnya suka mengeluh dan Anda merasakan sangat tidak
nyaman bahkan jengkel berada di dekatnya.
Kita memang harus
waspada dengan sifat suka mengeluh ini, jika tidak ingin sifat buruk
ini menjelma menjadi bagian dari karakter. Untuk itu perlu latihan
pengendalian diri agar tidak selalu melontarkan keluhan Bagaimana
caranya?
1. Biasakan menyampaikan keluh kesah
pada Allah semata Ketika kita ditimpa kemalangan atau musibah, lebih
baik kita menyampaikan keluh kesah dan kegundahan hati kita pada Allah
Swt. Karena Dia-lah Yang Mahatahu segala persoalan dan kegundahan dalam
jiwa kita. "Sesungguhnya hanyalah kepada Allah aku mengadukan
kesusahan dan kesedihanku, dan aku mengetahui dari Allah apa yang kamu
tiada mengetahuinya," (QS Yusuf;86).
2. Kita
bisa berkeluh kesah pada orang lain, hanya jika keluh kesah itu
merupakan hal yang penting. Ini mungkin berkaitan dengan upaya Anda
untuk mendapatkan hak Anda, atau hak orang lain yang Anda kenal. Kadang
memiliki keluhan dan menyampaikan keluhan pada orang lain itu penting,
asalkan disampaikan dengan baik-baik dan tidak berlebihan.
3.
Bicarakan solusi yang praktis Daripada mengeluh tiada akhir, lebih baik
memikirkan atau membicarakan solusi praktis atas permasalahan yang
kita hadapi. Tidak ada masalah yang tidak bisa dicari solusinya. Jika
menemui jalan buntu, mohonlah bantuan pada Allah Swt.
4.
Jangan membesar-besarkan hal yang kecil Anas bin Malik berkata, "Saya
melayani Rasululullah Saw. selama dua puluh tahun dan beliau tidak
pernah mengatakan 'ahh' pada saya. Dan beliau tidak pernah mengatakan
apapun yang tidak saya lakukan, 'mengapa kamu tidak melakukannya?' atau
apapun yang telah saya lakukan, 'mengapa engkau melakukan itu?'" (HR
Muslim). Jadi biarkan saja hal-hal sepele yang tidak penting itu lenyap
dan tidak lagi mengganggu pikiran kita.
5.
Bicaralah tentang nikmat Allah Daripada memilih membicarakan segala
sesuatu yang salah dalam hidup Anda, pilihlah topik pembicaraan tentang
hal-hal yang menyenangkan dalam hidup Anda. Dengan bersikap seperti
ini, bukan hanya membantu Anda menghindar dari keluhan, tapi juga
mematuhi perintah Allah untuk selalu mensyukuri nikmat Allah, "Lalu
nikmat Allah manakah yang engkau dustakan?".
6.
Ingatlah mereka yang kurang beruntung Salah satu cara untuk menyentak
kita kembali untuk melihat realitas dan menghargai berkah yang Allah
berikan pada kita adalah mengingat mereka yang kurang beruntung dari
kita.. Bacalah berita-berita tentang orang lain yang menderita di Asia,
Afrika, dan seluruh dunia. Bacalah tentang kehidupan anak yatim piatu
di Palestina, tentang kehidupan para tunawisma di lingkungan kita
sendiri. Sesekali berinteraksilah dengan mereka dan jangan
menenggelamkan diri dalam rasa putus asa, tetapi menggunakan cerita
mereka sebagai alat untuk bersyukur dan bersyukur kepada Allah atas apa
yang kita miliki.
7. Kurangi stres dalam hidup
Anda Kita mungkin mengeluh karena kita mengalami stres yang cukup berat
dalam kehidupan ini. Anda perlu tempat untuk menyendiri. Berhentilah
sejenak, carilah tempat yang tenang untuk bersantai, duduk di ruang
yang gelap, tarik napas dalam-dalam selama beberapa menit,
berjalan-jalan di luar rumah, mendengarkan lagu-lagu nasheed dan membaca
beberapa Al Qur'an akan memberikan ketenangan bagi hati dan pikiran
yang sedang tertekan.
8. Bacalah kisah-kisah
dalam Sirah, catatlah bagian-bagian yang penting dan pengalaman para
nabi, sahabat nabi dan generasi-generasi muslim di masa lalu,
belajarlah dari pengalaman, sikap dan cara mereka menghadapi masalah.
9.
Bicarakan masalah-masalah lain yang lebih penting Misalnya hal-hal baru
yang mengundang minat Anda untuk belajar, proyek-proyek untuk
pekerjaan Anda atau pengalaman jalan-jalan melihat keindahan alam yang
membuat Anda merenungkan keindahan ciptaan Yang Mahakuasa.
10.
Ceritakan pengalaman-pengalaman lucu yang pernah Anda alami, asal
bukan cerita bohong. Ketika berkumpul bersama teman atau keluarga, akan
lebih ceria jika kita mendengar cerita-cerita lucu daripada mendengar
keluhan, yang mereka sendiri tidak bisa membantu memberikan jalan
keluar. Ceritakanlah hal-hal ringan yang lucu dan berkesan yang pernah
Anda alami, ini akan membuat suasana dan orang di sekeliling Anda
lebih menyenangkan.
11. Kenali sikap suka
mengeluh yang jadi kebiasaan Perhatikanlah selalu perkataan kita dari
waktu ke waktu, apakah kita merasakan bahwa mengeluh lebih merupakan
kebiasaan dari suatu usaha yang berguna? Mengakui hal itu sebagai
kebiasaan adalah langkah pertama yang penting untuk mulai melawan sikap
suka mengeluh.
12. Cari lingkungan yang lebih
baik Apakah kita merasakan lebih banyak mengeluh jika kita berada di
sekitar orang-orang tertentu? Mungkin itu karena kita tidak memiliki
banyak kesamaan minat dengan orang-orang tersebut, atau karena mereka
tidak tertarik untuk bersikap positif dan berterima kasih. Jika itu
terjadi, maka sudah saatnya kita mencari lingkungan teman yang lebih
baik.
13. Sedikit Bicara Umumnya, jika kita sudah
mencoba segala sesuatu yang kita pikirkan dan masih menemukan diri
kita terlalu banyak mengeluh, mungkin itu karena kita sudah terlalu
banyak bicara. Jangan biarkan setan yang mengarahkan kita untuk bicara
hal-hal yang tidak berguna atau berbahaya. Pertahankanlah kelembaban
lidah dengan selalu mengingat Allah. Bertobatlah kepada-Nya dan
bershalawatlah atas nama Rasulullah Saw. sesering mungkin.
catatan : judul disini tidak untuk wanita aja tapi untuk semua