 |
Zona Nyaman |
Dikaitkan dengan aktivis dakwah yang Insya Allah telah menyadari
bahwa tidak selamanya ujian dari Allah itu adalah dalam bentuk kesusahan
dan celaan, karena boleh jadi ujian itu adalah dalam bentuk kenikmatan
dan pujian, maka hendaknya kita mewaspadai “zona nyaman” ini.
Zona
nyaman yang dimaksud disini adalah kondisi cepat puas dan merasa cukup
dengan apa yang telah dicapai sehingga melalaikan ekspansi dakwah.
Padahal seorang du’at tak seharusnya memiliki sifat puas. Allah SWT
berfirman :
“ Maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan),
kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain.” (QS : Alam
Nasyrah : 7)
Sang aktivis bisa dikategorikan dalam posisi nyaman apabila :
- Disibukkannya
aktivis pada masalah-masalah sepele internal organisasi (yang
seharusnya tak perlu dipermasalahkan) sampai mengabaikan masalah
eksternal yang jauh lebih urgent.
- Banyak menghabiskan waktu
dengan bercanda dan ngobrol-ngobrol sesama aktivis sehingga kurang
instropeksi diri. Jika hal ini yang terjadi, maka sesungguhnya pada saat
itulah kita berada dalam keadaan stagnan, tak bergerak.
- Para aktivis sibuk dengan kegiatan-kegiatan Islam, padahal orang-orang diluar aktivis sama sekali tidak tersentuh, tidak ngeh, atau yang lebih parah tak tau ada organisasi Islam di kampus atau dilingkungan mereka.
- Para
Qiyadah (pemimpin) struktural organisasi Islam, sibuk sendiri dengan
anggotanya. Ia mengetahui bahwa dirinya adalah qiyadah bagi para jundi,
namun jundi-jundi itu sendiri tidak menyadari bahwa anda adalah
pimpianannya. Sehingga tanpa sadar, sipakah pengikut-pengikutnya.
- Merasa
cukup dengan kondisi organisasi Islam yang dirasa telah banyak
pengikutnya, “Hingga tak ada lagi fitnah dan agama ini hanya milik
Allah.” Terlebih tak selayaknya kita bangga dengan jumlah,” …maka jumlah
yang banyak ,’ … itu tidak memberi masukan. Hunuiain yang diwaktu kamu
menjadi congkak karena banyak jumlah, maka jumlah yang banyak itu tidak
memberi mamfaatkepada kamu sedikitpun…” (QS : At- taubah : 25-26)
- Puas
hanya berkutat dilingkungan sesama aktivis saja akibat terlena dengan
aneka pujian dan kekaguman para pengikut kepada dirinya.
A’laa kulli hal, Kita
baiknya merubah sudut pandang kita, terjun kelapangan dan menjadikan
yang batil itu sebagai agenda bersama untuk dihadapi. Kita jangan bangga
dengan jumlah ADK sekarang yang sudah mulai banyak ±600 orang, tapi
coba bandingkan dengan jumlah Mahasiswa UNP sendiri 25000 orang. Berapa
persenkah kita dan berapa persenkah objek dakwah kita ?. maka, jangan
posisi nyaman ini membuat kita lalai dengan tugas-tugas kita sebagai
seorang da’i.•••©
Anto_Minang.red
Fastabiqul Khairat !!!.................. Allahu Akbar!!!................